Masjid Agung Negeri Qatar, dari Luar Mirip Benteng di Dalamnya Mewah dan Anggun
Bertepatan waktu sholat Jumat hampir datang, walaupun saya masih sedikit capek sebab barusan istirahat di apartemen atau rumah Azwar di teritori Najma di Doha, Maklum baru pagi barusan datang di Qatar sesudah perjalanan cukup jauh dari tanah air.
Untuk sholat Jumat, Azwar menyarankan pergi Masjid Agung Negri Qatar. Bertepatan ada kendaraan punya rekan yang pekerja asal Indonesia, Sebutlah saja namanya Syamsudin.
"Mari gunakan ghamis ini", kata Azwar lagi saat saya sedang repot cari sarung. "Di Doha sini bertambah enak serta nyaman gunakan ghamis", sambung Azwar lagi sekalian memberi satu helai ghamis memiliki warna coklat tua. Tidaklah sampai 1 menit ghamis barusan telah menempati manis di badan saya. Wah cepat serta ringkas sekali menggunakannya.
dokumentasi pribadi Kami berempat selekasnya melaju dengan mobil warna coklat marun yang dikendarai Syamsudin lewat jalanan kota Doha yang relatif sepi di siang itu. Maksudnya Masjid Imam Muhamman bin Abdul Wahab alias Qatar State Grand Mosque yang terdapat di teritori Jubailat serta terdapat sedikit di atas bukit hingga nampak dari terlalu jauh. Jika tidak salah tempatnya di Jalan Al Mohandiseen. Perjalanan lancar serta memerlukan waktu seputar 20 menit saja.
Dari tempat parkir, keelokan masjid telah nampak walaupun jauh dari kesan-kesan eksklusif. Sepintas memiliki bentuk seperti satu benteng sama warna kekuningan dibuat dari batu pasir arau sandstone. Satu menara yang cukup tinggi serta beberapa puluh kubah menghiasi atap masjid.
Dari info selanjutnya saya baru mengetahui jika masjid ini memiliki banyak kubah besar serta kecil yakni dengan cara keseluruhan ada 93 kubah. Ada 65 kubah di seputar sisi sisi empat samping luar masjid serta 28 kubah dengan ukuran semakin besar dibagian tengah masjid. Wah semakin banyak dari 80 kubah yang berada di masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Kami selekasnya merapat masjid serta ke arah ruangan wudhu dibagian bawah tanah. Kesan-kesan eksklusif baru berasa saat ada dibagian dalam masjid.
dokumentasi pribadi Di ruangan sholat penting bentangan karpet merah yang empuk melintang dengan sinyal garis kuning untuk pemberi tanda saf. Ruangnya benar-benar sejuk dengan air conditioning berdesir di semua ruangan yang langit-langitnya dihiasi dengan lampu kristal yang indah bergantung di bawah kubah-kubah besar yang menghiasi atap masjid. Beberapa puluh tiang besar memiliki warna putih menyokong atap serta kubah barusan.
Terdapat beberapa pintu besar berkaca patri yang memberi penerangan alami yang cukup di siang itu. Walau begitu beberapa ratus lampu masih didiamkan berpijar. Ruang masjid mempunyai mezanine untuk jemaah wanita yang memiliki seputar 1200 orang sesaat ruangan penting dapat memuat bertambah 11 ribu orang jemaah.
dokumentasi pribadi Sholat jumat berjalan dengan khusyuk serta kotbahnya semua dengan bahasa Arab. Semua masjid di Qatar memang mewajibkan ceramah dengan bahasa Arab terkecuali Masjid Al Fanar di dekat Souq Waqif dimana kotbahnya dalam Bahasa Inggris..
Setelah sholat, saya luangkan kagum pada keelokan serta kemewahan interior masjid ini. Mihrabnya terlihat eksklusif dibuat dari marmer putih dengan lengkungan bersusun tiga menjulang sampai ke atap masjid.